Jokowi sejatinya sedang menjalankan operasi penghancuran lembaga anti rasuah (KPK), karena sampai saat ini, Jokowi tidak menyelesaikan konflik antara KPK dengan Polri.
“Jokowi menjalankan operasi penghancuran KPK karena terbebani untuk melindungi kasus korupsi TransJakarta, melindungi kasus BLBI termasuk kasus SBY,” kata pengamat kebijakan publik, Muslim Arbi di Jakarta, Senin, 9 Februari 2015.
Muslim mengatakan, ketiga kasus korupsi itu berada di tangan KPK dan untuk menghancurkan lembaga antirasuah itu, Jokowi memanfaatkan Polri.
“Sudah sangat jelas, Jokowi memakai Polri untuk acak-acak KPK. Buktinya sampai sekarang Jokowi tidak menyelesaikan konflik kedua lembaga itu, seolah-olah ada pembiaran,” ungkap Muslim.
Muslim mengatakan, untuk mengendalikan korupsi yang sedang ditangani Jaksa Agung dan Kepolisian dikendalikan oleh Surya Paloh. “Orang Surya Paloh menjadi Jaksa Agung,” paparnya.
Muslim mengatakan, Jokowi memanfaatkan Kabareskrim sekarang, Budi Waseso untuk menghajar Bambang Widjojanto dan Abraham Samad.
“Buktinya setelah berhasil menghajar Bambang Widjojanto dan Abraham Samad, Budi Waseso mendapat kenaikan pangkat,” pungkas Muslim.
Dari pemberitaan laman
Intelijen di atas yang di kutip
Pekanews, cukup dua kata netizen berikan komentar "Masuk Akal," tulis pengguna media sosial Facebook yang memakai nama
Rumah Kreasi Ketapang. [sal]