Saya sebagai rakyat biasa bangga mempunyai presiden yang “TEGAS” berani mengambil suatu keputusan tanpa ada intervensi dari pihak lain, tetapi sampai saat ini ketegasan itu belum diperlihatkan oleh pemerintahaan sekarang.
Memang sungguh ironis perjalanan putra bangsa yang bernama “Jokowi” awalnya sebagai bisnis Mebel/Tukang kayu lalu beranjak menjadi walikota solo, naik menjadi gubernur DKI jakarta, dan sekarang menjadi Presiden RI
Dengan perjalanan singkat yg bernama Jokowi untuk menduduki jabatan sebagai Presiden luar biasa, sebagian rakyat indonesia menyambut dengan suka cita bahkan dunia pun ikut merasakan kebahagaiaan itu.
Dan berjuta harapan rakyat indonesia di letakkan di pundak Jokowi berharap membawa bangsa ini menuju “ADIL & MAKMUR” dan seiring waktu berjalan pasca Jokowi di lantik menjadi pimpinan berbagai masalah menerpa bangsa ini.
Sudah tiga bulan berjalan masa pemerintahaan Jokowi sebagai presiden, tetapi selama tiga bulan bangsa ini di gunjang oleh berbagai masalah seperti Polri dan KPK dan masih banyak masalah lainnya.
Sejak terungkapnya masalah Polri dan KPK ini para pengamatpun angkat bicara dan berbagai pandangan ada yang ke arah positive dan negative, bahkan rakyat indonesia setiap hari membully sang presiden.
Tapi kita tidak pernah sadar bahwa Jokowi itu adalah manusia biasa sama seperti kita ada kelemahaan dan kelebihan masing - masing, untuk apa membully Jokowi…??
Ada satu hal yang kita lupakan>>Adakah diantara kita yang pernah menyentuh hati Jokowi yang paling dalam utk bertanya: Apakah jokowi sesungguhnya ikhlas menerima/mengemban beban ini sebagai presiden? #Tanya??
Atau kah ada pemekasaan jokowi menjadi presiden?? jika itu benar, ada unsur pelanggaran HAM utk anak bangsa yang bernama Jokowi, rakyat indonesia mengharapkan kejujuran Jokowi untuk menjawab ini semua.
Jika kita sejenak flash back ketika Jokowi berkampanye masa pilkada gubernur DKI bahwa beliau akan komitmen utk menjadi gubernur selama lima tahun, Pemekasaan Jokowi menajdi presiden jgn jadi beban utk rakyat.
Demi kepentingan pribadi atau golongan Putra bangsa yg bernama Jokowi di jadikan “KORBAN” perlu kita ingat jiwa seorang tukang kayu tidak akan ada titik pertemuan dengan jiwa seorang koruptor.
Selama ini Jokowi menghadapi benda mati (kayu) di dalam pikiran Jokowi mudah untuk membentuk sebatang pohon kayu baik untuk dijadikan pintu, jendela atau meja. ketika Jokowi dihadapkan dengan manusia yang berbeda2 karakter Jokowipun kaget seketika.
Mari kita dukung Jokowi kembali ke habitat nya, disanalah jiwa Jokowi terbentuk untuk berkarya.
(
Dita Silalahi)