Ditengah melambungnya harga beras, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah tak menginginkan harga beras terlalu rendah sehingga justru akan merugikan petani, namun juga tidak terlalu mahal.
“Perlu diingat kalau harga beras terlalu rendah bagaimana petani akan untung. Jangan selalu melihat dari sisi konsumen yang menginginkan harga murah, kita juga harus pikirkan petani,” kata Jusuf Kalla kepada pers di Kantor Wapres Jakarta, Rabu (25/2).
Dikatakan stok beras saat ini yang mencapai 1,4 juta ton sebenarnya cukup dan jumlah tersebut akan meningkat mengingat Maret, April, dan Mei akan terjadi panen. “Stok dan harga aman. Harga pasti akan turun, tapi tidak terlalu rendah,” ujar Kalla.
Wapres memperkirakan dalam beberapa hari ini harga beras sudah bisa terkendali lagi dan stok di masyarakat akan cukup. Wakil Presiden M Jusuf Kalla memerintahkan Bulog mulai Selasa (24/2) meningkatkan distribusi raskin sebesar 300 ribu ton dalam upaya menekan harga beras yang saat ini mengalami kenaikan
JK rupanya pikun jika melambungnya harga beras saat ini sama sekali tidak berdampak pada penerimaan laba yang besar kepada para petani. Petani tetap saja miskin. Yang semakin besar keuntungannya adalah para mafia yang juga berada di lingkaran istana. Apalagi mafia-mafia ini sengaja dipelihara oleh rezim penguasa untuk menambah tebal pundi-pundinya, demiakian dilansir
Eramuslim.
Ehem, kalau bicara sosok Jusuf Kalla, sepertinya rakyat susah untuk bisa melupakan apa yang pernah ia ucapkannya dulu, "Bisa hancur negeri ini Kalau Jokowi Presdien," ucapkan ketika di wawancarai salah satu Tv Swasta. [sal]