Beras bisa di bilang kebutuhan pokok bagi seluruh rakyat Indonesia. Dan belakangan ini, Indonesia di hebohkan dengan masalah beras.
Harga beras naik dan rakyat panik. Banyak pengamat berikan analisis terkait pendapat apa sebabnya harga beras bisa naik. Ada yang sebut karena ini dan itu, dan bla..bla..
Namun ada seorang anggota DPR yang malah sebut pemerintah Jokowi dan Jusuf Kalla- lah penyebab kenaikan harga beras. (Baca,
Jokowi JK di balik kenaikan harga beras)
Di balik naiknya harga beras, ada yang mengelitik, yakni Jokowi dan Jusuf Kalla tidak satu kata dalam mendiagnosa apa penyebab kenaikan harga beras tersebut.
Jusuf Kalla menyatakan dengan tegas bahwa tidak ada mafia beras berdasarkan laman
Kontan yang menulis judul berita : "JK: Tidak ada itu mafia beras" (23/2), dan berikut kutipan beritanya;
Wakil Presiden Jusuf Kalla menampik adanya mafia beras yang bermain di balik naiknya harga pangan utama masyarakat Indonesia tersebut. Ia menduga permainan di pasaran hanya sebatas timbun-menimbun beras.
"Ah enggak ada itu, hanya orang dagang biasa timbun-timbun. Nanti juga biar rugi sendiri kita turunkan harga," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (23/2).
Sementara itu Presiden Jokowi menyatakan: “Feelling saya mengatakan ada yang mau bermain agar kita impor. Saya sampaikan tidak ada impor karena sebentar lagi kita akan panen,” kata Jokowi Sabtu (28/2/2015), dikutip dari
Dakwatuna.
Dari perbedaan Jokowi dan JK terkait mafia beras ada atau tidak jelas membuat rakyat semakin pusing. Karena, jika dalam memetakan masalah sudah berbeda, maka solusi yang akan di jalankan pasti juga berbeda, bukan?
Lain lagi jika mengutip pendapat dari Menteri Perdagangan Rachmat Gobel yang sebut ada mafia beras, "Tentu saya akan kerja sama dengan Kapolri dan TNI memberantas mafia beras," jelas Gobel di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (25/2/2015), dilansir
Detik.
Ini pemerintah sedang bermain sandiwara atau apa ya? Sangat kelihatan tidak profesional tuk selesaikan masalah "perut" rakyat. Setiap ada masalah, pasti rakyat malah semakin bingung oleh sikap pemerintah. Apa betul penyataan "Jokowi akan kandas di beras"? [sal]