Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan hal yang berbeda terkait penyebab masuknya genangan air yang tinggi ke dalam Istana Negara dan Monas, akibat hujan di Jakarta sepanjang hari ini.
Setelah sebelumnya sempat menuding bahwa masuknya banjir ke Istana Negara dan Monas itu adalah ulah sabotase oknum yang tidak dikenal, kali ini Ahok mengatakan bahwa hal itu karena pompa air di Waduk Pluit yang tidak berfungsi dengan baik.
Padahal, kata dia, bila pompa air tersebut berfungsi baik, seharusnya volume air di waduk yang berada di Jakarta Utara tersebut tidak mungkin naik. Karena tak berfungsi dengan baik, makanya volume air di Waduk Pluit yang terus meningkat memicu air terdorong maju ke area yang lebih rendah.
Ahok lantas mengatakan, fungsi pompa air di Waduk Pluit yang tak berjalan dengan baik itu, dikarenakan aliran listrik-nya yang justru mati.
"Waduk Pluit sekarang kenapa bisa naik, kamu tahu nggak kenapa naik terus? PLN matiin lampu di situ, makanya pompa nggak bisa jalan. Pompa nggak bisa jalan dan hujan terus ya naik dong," katanya di Balaikota, Jakarta Pusat, Senin (9/2) malam.
Ahok pun heran, mengapa PLN harus mematikan daya listrik yang mengalir ke pompa air Waduk Pluit. Alasan PLN yang khawatir masyarakat tersengat listrik bila dayanya tetap dihidupkan pun, dianggap Ahok tidak masuk akal karena area Pluit belum banjir.
"Pertanyaan saya kenapa PLN matiin listrik di Waduk Pluit. Alasannya takut nyetrum orang. Sudah banjir belum di Pluit? Listrik PLN itu ada PLTU loh disitu. Logika saya mau tanya, matiin listrik di Waduk Pluit buat apa orang disitu belum banjir. Kalau kerendam boleh anda matiin," katanya.
Pria yang merupakan mantan Bupati Belitung Timur ini juga mengungkapkan, bahwa mesin genset milik Pemprov DKI hanya mampu menopang dua pompa air saja. Sementara itu, ada 12 pompa air yang harus dioperasikan di Waduk Pluit.
"Kalau Anda nggak nyalakan pompa genset kita cuma kuat dua pompa. Ya kalau 12 pompa, dinyalain cuma 2, ya tenggelam dong. Saya dikasih tahu orang dari jam 07.00 WIB listriknya mati," pungkasnya. [rmol]
Baca,
Air Pun Menagih Janji ke Jokowi