Penemuan WNA asal Cina di berbagai wilayah di Indonesia yang luntang-lantung tanpa kejelasan aktivitas akhir-akhir ini semakin marak. Kebanyakan WN Cina itu ditemukan tidak sendirian, tapi secara berkelompok atau rombongan.
Dari data yang diperoleh, kelompok-kelompok WN Cina itu marak ditemukan di Jakarta, Tangerang, Padang, Medan, Jambi, Palembang, Lampung, Cilegon, Solo, Banyumas, Semarang, Malang, Surabaya, Makassar, dan Pontianak.
Para WN Cina yang tak jelas asal-usulnya ini diketahui sama sekali tak bisa berbahasa Indonesia. Mereka hanya bisa menggunakan bahasa Cina untuk berkomunikasi. Terlihat jelas juga mereka dalam kondisi kebingungan dan linglung.
Tak ubahnya turis asing lain, Para WN Cina itu memiliki paspor dan visa lengkap yang masih berlaku. Namun ternyata mereka bukanlah rombongan turis yang ingin melihat keindahan Bali, Lombok, atau Yogyakarta. Anehnya, mereka sendiri mengaku tak sedang beraktivitas apapun. Selain itu mereka juga enggan menyebutkan tujuan sebenarnya datang ke Indonesia.
"Hasil pendalaman yang kita lakukan, paspor dan visa mereka ada. Izin tinggalnya juga masih berlaku," ujar Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Surakarta Djarot Sutrisno, saat memberikan keterangan terkait penemuan 9 WNA tak jelas asal Cina, di Solo, Kamis (28/8).
Meski mereka sama sekali tak dapat berbahasa Indonesia namun yang membingungkan mereka begitu mudah mengontrak sebuah rumah untuk tempat tinggal mereka selama berbulan-bulan, seperti 33 WNA asal Cina yang kedapatan beramai-ramai tinggal di sebuah rumah kontrakan di Jalan Papandayan No 73, Gajah Mungkur, Semarang, Jawa Tengah.
Begitu pula dengan 24 WNA tak jelas asal Cina yang dengan mudah dapat mengontrak sebuah rumah di Jalan Sutoyo, Keranji, Banyumas, Jawa Tengah.
Diketahui, umumnya WNA asal Cina itu memiliki sponsor fiktif di Indonesia. Maraknya temuan ini semakin membuktikan adanya eksodus besar-besaran warga negara asing asal Cina yang sengaja difasilitasi oleh pihak-pihak tertentu dan untuk kepentingan tertentu.
Mungkin ini tujuan James Riady Konglomerat Rakus yang menjadi Agen Rahasia CMI RRC. Ingin menguasai RI via Boneka. (
Sutan Bernong P. Torras)