Tak banyak orang yang berani seperti Faya Fanila, bisa dihitung jumlahnya. Maka wajar jika pulik berikan apresiasi atas keberaniannya ungkap kebenaran ke publik soal siapa sejatinya Jokowi. Walau pada akhirnya, akun media sosial-nya hilang tanpa jejak. Ya, hal ini menandakan bahwa dalam perjuangkan kebenaran memang harus ada pengorbanan.
Berita tentang dihilangnya akun Medsos Faya Fanila yang di laporkan laman
Rmol (15/3) sebagai berikut.
Dunia maya sempat dibikin heboh oleh pengakuan seorang mantan pemuja Joko Widodo yang tergabung dalam kelompok Jokowi Ahok Social Media Volunteer (JASMEV).
Dalam statusnya di halaman Facebook hari Sabtu kemarin (14/3), Faya Fanila, begitu nama sang mantan pemuja ini mengungkapkan penyesalan karena pernah mendukung Jokowi dan Ahok.
"Dulu sampai lupa waktu setiap hari harus online untuk memenangan Jkw (Jokowi)," tulisnya.
Dia juga menyertakan foto sertifikat yang diberikan Jasmev dan ditandatangani Jokowi dan Ahok pasca pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2012 lalu.
"Setiap hari wajib memuja Jkw hebat, Jkw merakyat, Jkw tiada cacat dan lain sebagainya. Sampai nasehat orang tuaku tidak aku gubris. Aku bangga menjadi relawan Jkw," kata Fanya lagi.
Lalu sambungnya, "Tapi, setelah kini semua terbuka aku kecewa. Fakta ternyata Jkw tidak seperti yang digambarkan, hebatnya hanya cerita yang tak jelas darimana asalnya. Penyesalan yang sangat menggelikan."
Sehari setelah menyampaikan penyesalannya, akun Fanya di dunia maya tidak bisa diakses lagi. Di Twitter tertulis bahwa akun @fanyafanila telah di-suspend. Sementara di Facebook disebutkan kemungkinan akunnya rusak atau telah dipindahkan.
Selain penyesalan itu, sebelum menghilang dari dunia maya, Fanya juga sempat membagi tips untuk menghadapi Jokowi. Katanya, Jokowi hanya bisa dihadapi dengan kebenaran. [sal]