Kebijakan-kebijakan blunder Presiden Joko Widodo dalam memutuskan persoalan-persoalan strategis belakangan ini tidak terlepas dari pengaruh personil trio macan.
Demikian kabar yang beredar, dan sinyalemen ini semakin kian tersebar dan semakin kuat. Sementara trio macam yang dimaksud adalah Sekretaris Kabinet Andi Wijayanto, Menteri BUMN Rini Suwandi dan Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan. Ketiganya adalah anggota tim sukses Jokowi ketika maju sebagai capres.
Disebutkan, kebijakan dalam hal tetakelola energi misalnya tidak terlepas dari polesan tangan Rini Soemarno dan kakaknya Ari Soemarno. Sehingga tekad untuk lepas dari cengkraman mafia migas sulit dilakukan Jokowi.
Demikian juga sektor BUMN. Dalam sektor ini dikabarkan Rini demikian "berkuasa" untuk mengotak-atik BUMN. Dan kini, dengan melangkahi Kementerian Keuangan, Rini sudah berani mengajukan suntikan dana berupa penyertaan modal negara (PMN) untuk BUMN sebesar Rp 76 triliun.
Sementara itu, Luhut juga disebutkan semakin leluasa mengendalikan bisnisnya dengan berlindung di balik kepentingan Istana. Sedangkan Andi, diduga kuat sebagai orang yang semakin kuat menanamkan pengaruh Amerika Serikat di lingkaran Istana.
"Keberadaan dan pengaruh trio macan dalam kebijakan-kebijakan yang ditempuh Jokowi seperti bau kentut," kata pengamat komunikasi politik, Ari Junaedi, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, beberapa saat lalu (Jumat, 6/2).
Artinya, jelas Ari, yang merupakan pengajar mata kuliah humas politik di Departemen Komunikasi FISIP Universitas Indonesia (UI) ini, gerakan trio macan Istana ini mudah tercium tetapi susah untuk dilacak kebenarannya. Lebih-lebih pasti hal ini juga akan disangkal oleh Jokowi atau oleh orang-orang yang dianggap sebagai anggota trio macan itu.
"Langkah terbaik yang harus dilakukan Jokowi adalah menyadari keterpilihan dirinya sebagai Presiden bukan karena semata jasa Andi Wijayanto, Luhut Panjaitan atau Rini Soemarno," demikian Ari Junaedi. [rus/rmol]