Salah satu pemimpin oposisi Rusia, Boris Nemtsov, tewas ditembak empat kali di pusat Kota Moskow. Sepekan sebelum dibunuh, Nemtsov mengecam kebijakan Putin yang ia sebut agresi di Ukraina timur.
Kematian “musuh politik” Putin ini terjadi hanya sehari sebelum pawai anti-Putin yang akan digelar di Moskow Minggu (1/3/2015) besok. Pawaai itu untuk memprotes perang di Ukraina timur, di mana Ukraina dan negara-negara Barat menuduh Rusia mendukung separatis pro-Rusia, meski Kremlin berkali-kali membantahnya.
”Mereka yang ingin mengakhiri perang Rusia dengan Ukraina, yang ingin mengakhiri agresi Putin, datang ke pawai musim semi di Maryno (Moskow) pada tanggal 1 Maret,” kata Nemtsov kepada stasiun radio Ekho Moskvy, sepekan sebelum dia ditembak mati, seperti dilansir Reuters, Sabtu (28/2/2015).
Presiden Putin sendiri mengutuk pembunuhan tokoh oposisi Rusia itu.”(Presiden) Putin telah menekankan bahwa pembunuhan brutal ini memiliki semua tanda-tanda (bahwa ini) pembunuhan pesanan dan sangat provokatif,” kata juru bicara Putin, Dmitry Peskov.
”Presiden telah menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga Nemtsov,” lanjut Peskov.
Nikita Belyh, Gubernur Kirov, mengaku kaget mendengar kematian Nemtsov secara tragis. Dia menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga politisi oposisi Rusia itu. ”Ini adalah mimpi buruk. Boris Nemtsov tewas. Saya tidak percaya ini, saya berbicara dengannya hanya empat jam yang lalu. Kami tertawa, mengenang sesuatu,” tulis dia di akun Twiitter.
Menurut polisi, Nemtsov didampingi oleh seorang wanita pada saat pembunuhan itu terjadi. Namun, nama wanita itu tidak dirilis karena investigasi sedang berlangsung.
”Nemtsov sedang berjalan di Bolshoy Moskvoretsky Bridge dengan pengunjung dari Ukraina. Saat itu ia ditembak dari sebuah mobil yang lewat,” kata pejabat di salah satu kementerian Rusia Elena Alekseeva, seperti dikutip stasiun televisi Rossiya 24.
Nemtsov pernah menjabat sebagai wakil perdana menteri Rusia di era Presiden Boris Yeltsin. Nemtsov menyuarakan oposisi terhadap Presiden Vladimir Putin dan mengkritik pemerintah dan kebijakannya.
Namun, tragedi penembakan itu jelas sangat tidak berdasar . Bekas mantan Intelijen di era soviet yang kini menjabat sebagai Presiden Rusia (Vladimir Putin) pun mengecamnya , dan menganggap ini adalah provokasi besar-besaran untuk semakin memojokkan Rusia dan Putin di mata Internasional maupun di dalam negrinya sendiri untuk merubah persepsi Rakyat rusia terhadap dirinya. dikarenakan , agen barat nampaknya kini mulai gusar atas keberhasilan Rusia yang sukses memainkan pentas drama hasil rancangan barat atas apa yang terjadi di ukraina .
Kita tunggu saja apa yang terjadi selanjutnya ! [
Info Militer Dunia]