Tradisi satu periode menjabat sebagai presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih tetap berlaku pada musyawarah nasional (munas) tahun ini. Kendati begitu, di dalam anggaran dasar-anggaran rumah tangga (AD/ART) PKS tidak larangan bagi kader untuk menjadi presiden lebih dari 1 periode.
Ketua DPP PKS, Indra mengakui, selama berdiri PKS tidak pernah memiliki presiden menjabat selama dua periode. Kendati begitu, kata dia, tidak ada yang salah dan dilanggar oleh kader untuk ditugasi menjadi presiden lebih dari 1 periode.
"Intinya memang belum pernah ada presiden di PKS yang menjabat selama lebih dari 1 periode. Mulai dari Pak Nur Mahmudi, Hidayat Nurwahid, Tifatul Sembiring hingga Luthfi Hasan Ishaq, semua 1 periode," ujarnya saat dihubungi kemarin.
Lantas bagaimana dengan Anis Matta? Bekas anggota Komisi II DPR ini mengatakan, Anis Matta berbeda dengan presiden sebelumnya. Anis Matta menjadi presiden PKS, karena menggantikan Luthfi Hasan yang mengundurkan diri.
"Jadi bisa disebut, Pak Anis ini belum satu periode tapi setengah perjalanan. Sehingga tidak masalah bila kemudian dicalonkan kembali," tuturnya.
Lagipula, sejauh persiapan munas, nama Anis Matta masih paling banyak diinginkan kader dari akar rumput untuk kembali memimpin partai ke depan. Mengingat sepak terjang Anis selama menjadi presiden, dianggap telah berhasil membawa partai keluar dari badai prahara akibat kasus yang menimpa Luthfi Hasan.
"Jadi saya pribadi berpendapat, masih sangat dimungkinkan nama Pak Anis Matta akan tetap keluar sebagai calon presiden yang akan dipilih dalam pemilu raya di munas nanti," tegasnya.
Apalagi mencari sosok pemimpin di PKS itu, kata dia, tidak gampang seperti yang terjadi di partai lain. Para kader PKS, kata dia, tidak pernah berambisi dan berlomba-lomba untuk mengisi jabatan penting.
"Bicara kapasitas dan kemampuan, saya pikir banyak sekali kader yang pantas untuk jadi pemimpin. Hanya masalahnya, kita sebagai kader tidak pernah diajarkan untuk ambisi terhadap jabatan. Bagi kami jabatan itu amanah yang tanggungjawabnya sangat berat," bebernya.
Terkait persiapan munas, Indra menuturkan, bila saat ini di setiap daerah sedang persiapan untuk menggelar pemilu raya memilih anggota majelis syuro yang berjumlah 99 orang. Setelah terbentuk majelis syuro itulah, barulah partai akan melanjutkan dengan menggelar munas untuk memilih presiden.
Dukungan terhadap Anis Matta sebelumnya juga sempat dilontarkan oleh politisi senior PKS Hidayat Nurwahid dan Jazuli Juwaini. "Masih terlalu dini siapa yang dijagokan menjadi Presiden PKS ke depan. Tapi jika Pak Anis terpilih lagi ya itu layak," kata Hidayat Nurwahid. [rmol]