Tahta dan wanita memang selalu menjadi tantangan bagi seorang pria. Seringkali pria tak kuasa dihadapkan dengan wanita dan tahta. Hal tersebutlah yang kini menjerat Abraham Samad ketika masih menjabat sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Entah benar atau tidak tudingan itu, yang pasti pihak kepolisian sudah keluarkan Sprindik kepada pria asal Makassar itu. Dan jika jadi tersangka, maka suami Indriana Kartika itu harus non aktif dari KPK dan peluang Samad tamat pun terjadi.
Seperti banyak di kabarkan media, Abraham Samad dijerat dua kasus sekaligus. Satu kasus terkait dengan pertemuan dengan elit PDI Perjuangan. Satu lagi terkait dengan pemalsuan dokumen yang menyeret seorang perempuan. Badik (pisau bugis) Samad kini bermata dua.
Lebih lanjut, laman
Inilah mengabarkan bahwa situasi saat ini tentu tak pernah terpikirkan Abraham Samad. Sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak Desember 2011 lalu selama tiga tahun terakhir, Abraham Samad menjadi bintang antikorupsi. Sosok yang tegas, berani dan lugas menempel pada lelaki asal Makassar, Sulawesi Selatan ini.
Kini, dua kasus siap mengantar Abraham Samad ke jeruji penjara. Kasus pertemuan dirinya dengan sejumlah elit PDI Perjuangan telah masuk ke tahap penyidikan. Abraham dituding melanggar Pasal 36 UU No 30 Tahun 2002 tentang KPK. Abraham dituding memperdagangkan pengaruhnya (trading influence) sebagai Ketua KPK kepada pihak PDI Perjuangan terkait kasus yang menyeret Emir Moeis.
Di pihak lain, dalam keterangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan serangkaian pertemuan dengam Abraham Samad terkait mencari posisi untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo.
Jeratan dan tudingan ihwal trading influence ini mengingatkan publik terhadap jeratan serupa oleh KPK kepada mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq saat terjerat skandal impor daging sapi bersama Ahmad Fathanah. Kini jeratan yang sama justru siap membelit Abraham.
Selain itu, kini Abraham juga dibumbui dengan intrik terkait dengan perempuan. Sedikitnya dua kali, foto yang menyerupai Samad dipasangkan dengan seorang perempuan. Pose pertama Abraham Samad tampak berpose dengan Miss Indonesia Elvira Devinamira. Samad membantah foto tersebut.
Belum begitu mereda soal foto Samad dengan Elvira, awal Februari ini, ia kembali digoyang dengan foto yang menyerupai dirinya tampak bersama seorang perempuan di atas ranjang. Lagi-lagi Samad membantah itu foto dirinya. Ia berlasan, tampak lengan lelaki yang menyerupai dirinya itu bertangan kekar. Samad mengaku dirinya tak memiliki lengan kekar seperti tampak dalam foto tersebut.
"Penyebaran foto-foto yang mungkin bisa dilihat menunjukkan foto-foto saya dengan perempuan, itu rekayasa. Saya adalah laki-laki yang dibesarkan di keluarga yang menjunjung tinggi moral," kata Abraham saat jumpa pers di Gedung KPK, Senin (2/2/2015).
Menurut dia, Tim Forensik KPK telah melakukan penelusuran terkait dengan validitas terhadap foto tersebut. Ia menegaskan kesimpulan dari temuan Tim Forensik KPK, foto tersebut merupakan hasil rekayasa. (Baca,
Di Balik Konspirasi KPK dan Polri)
Fenomena Samad ini dikomentari loyalis Anas Urbaningrum, Ma'mud Murod. Menurut dia, saat Anas didakwa oleh Jaksa Penuntut Umuum (JPU) di Pengadilan Tipikor terkait keinginannya menjadi presiden. "'Publik' secara berjamaah bilang "sebagai warga negara, apanya yang salah kalau Samad ingin jadi Capres"," kata Ma'mun.
Namun, sambung Ma'mun, ketika Anas didakwa JPU karena ingin menjadi Presiden, "publik" mengamini dan diam membisu. Bahkan sebagian lainnya berkomentar sinis. ""Anas terlalu cepat dan ambisius sih ingin jadi presiden," tambah Ma'mun.
Kini, semua tudingan KPK kepada sejumlah terpidana maupun terdakwa di KPK seolah balik arah ke pimpinan KPK seperti Abraham Samad. Ia dituding berambisi menjadi cawapres. Ia juga dituding menjualbelikan pengaruhnya sebagai Ketua KPK. Tidak hanya itu, Samad juga mengalami demoralisasi atas dirinya dengan perempuan. [sal]