Setiap hari sekolah, puluhan murid Sekolah Dasar (SD) Inpres 657 Hulo, Desa Hulo, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, harus mempertaruhkan nyawa mereka demi melewati bekas jembatan gantung yang sudah ambruk.
Untuk sampai ke sekolah, mereka harus bergelantungan pada tali kawat yang membentang kurang lebih 30 meter di atas Sungai Hulo.
Ironisnya, jika hujan, sejumlah murid tidak masuk sekolah lantaran tali yang digunakan untuk melintas licin.
Informasi yang diperoleh dari warga sekitar, jembatan itu sudah setahun lebih ambruk. Jembatan gantung ini menghubungkan Desa Biru, Cenrana dan Desa Palakka, Kecamatan Kahu.
Tali eks jembatan gantung tersebut hanya dapat dilewati empat sampai lima anak sekolah. Mereka pun harus mengantri lantaran tali yang dilalui hanya satu.
Dari pantauan, Sabtu (6/3/2015) kemarin, dengan hati-hati, para anak sekolah menyebrangi tali eks jembatan demi mendapat pelajaran dibangku sekolah.
Hal itu sudah berlangsung setahun lebih. Beginilah, satu kondisi infrastruktur yang terbengkalai di kampung kelahiran Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK), tersebut seperti dilaporkan
Tribunnews.Jusuf Kalla Belum MenjawabKarena hal ini belum mendapat klarifikasi dari JK, maka netizen dengan akun @ferrykoto coba lakukan konfirmasi via twitter, "Apa betul kampung @Pak_JK ? klaupun bukan,mohon diperhatikan pak. Diantara mereka suatu saat akan lebih baik dr bapak...," kicaunya sekaligus mention ke akun @Pak_JK.
Sayangnya, sampai berita ini di turunkan, belum ada jawaban dari Jusuf Kalla terkait judul berita, "Beginilah Murid SD di Kampung Jusuf Kalla, ke Sekolah Melawan Maut"
Untuk diketahui akun twitter @Pak_JK memang betul akun resmi Wakil Presiden Jusuf Kalla, tidak seperti akun @jokowi_do2 yang tak jelas siapa yang punya. Akun @Pak_JK tampak sering
update hingga kini. [sal]