Selamat malam tepekars. Kita akan bahas soal modus dan tujuan Ahok mengungkap "Anggaran Siluman". Apa sebenarnya? Simak!
1. Perlu kalian ketahui sebelumnya, bahwa Basuki Tjahaja Purnama atau Zhong Wanxue dibackup oleh Yahudi dan Barat.
2. Ahok memiliki banyak jaringan media yg dibayar oleh pengusaha hitam dibelakang dirinya. Tentu para pengusaha hitam tsb meminta imbalan.
3. Mereka meminta proyek-proyek di Pemda dimenangkan olehnya. Selain itu, Ahok dan keluarganya serta kroni Chinnes mengendalikannya.
4. Para pengusaha yg membackup Ahok dan Jokowi itu satu paket. Mereka sama-sama memanfaatkan keduanya, melalui jaringan media bayaran.
5. Dukungan medsos dan para akun bayaran, telah dipersiapkan sebelumnya. Mereka bertugas menjaga citra Ahok dimata publik. Sadari itu!
6. Kini Ahok tengah mengeluarkan amunisinya, berupa pembongkaran "Anggaran Siluman" yg tentu ada kepentingan politik dan bisnis.
7. Kepentingan politiknya, Ahok tengah dipersiapkan menuju kursi Presiden RI. Awas, hati-hati kalian, jgn terpengaruh oleh citra palsunya.
8. Kepentingan bisnis, Ahok tengah menyusun strategi e-Budgeting yg menguntungkan pihak asing, kroni-kroni dan dirinya.
9. E-Budgeting merupakan langkah politik Ahok guna menguasai semua proyek yg dia handel. Dgn cara merekayasa APBD 2015 yg dilaporkan dirinya
10. Sistem anggaran e-budgeting yg digembar-gemborkan Ahok tercium ada kepentingan asing di balik penggunaan sistem tersebut.
11. E-budgeting itu untuk mengamankan pengusaha asing yg selama ini membackup Ahok. Itulah balas budi Ahok pada mereka.
12. e-budgeting merupakan program Bank Dunia, IMF dan ADB agar dana mereka bisa aman di Jakarta. Melalui cara menggusur APBD DKI.
13. Selain itu pihak yg paling diuntungkan dgn e-budgeting adalah pengusaha multi national corporation yg bisa leluasa memainkan APBD DKI.
14. Asing bisa memainkan karena konsep melalui e-budgeting Ahok tdk perlu lagi minta persetujuan DPRD atau legilslatif.
15. Padahal UU mengatur budgeting atau anggaran harus melibatkan legislatif. Kalau DPRD tdk diterlibatkan, maka asing bisa leluasa bermain.
16. Contohnya soal dana recovery, 100 persen asing yg atur, rakyat dan DPRD tak bisa kontrol. Manipulasi di dana reccovery itu luar biasa.
17. Dlm sistem anggaran e-budgeting, mafia-mafia lokal tdk bisa bermain krn sudah di-protect pemain asing.
18. Rakyat pun tak bisa berbuat banyak untuk mengontrol saat asing masuk di APBD. Tp Ahok tetap bersikeras menggunkan sistem e-budgeting.
19. Kepentingan asing yang gunakan dana pemerintah DKI Jakarta bisa sampai 1000 triliun. Misalnya ada Giant Seaworld yg nilainya Rp. 300 T.
20. Atau ada juga reklamasi yang sampai ratusan triliun. Ini diluar kontrol rakyat semua. Bisa dibayangkan, rakyat DKI akan semakin susah.
21. Adapun kisruh terkait "Anggaran Siluman" pada APBD 2015, lebih mudah kita simpulkan bahwa "Ahok, Maling Teriak Maling".
22. Opini publik yg dibentuk media belakangan ini memposisikan pihak DPRD paling bersalah terkait anggaran siluman yg dituding-tuding Ahok.
23. Contohnya, Pengadaan UPS (Uninterruptible Power Supply). Tidak mungkin eksekutif tdk ikut main, krn memang pelaksanaannya di eksekutif.
24. Sesama maling teriak maling, sembunyi dibalik dinding. Bisanya menuding, padahal dia sendiri maling.
25. Proses penyusunan APBD pasti diwarnai tawar-menawar antara ekesekutif dan legislatif. Hingga akhirnya diputuskan bersama.
26. Berbeda dengan proses pembuatan Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perppu), misalnya, yg hanya bicara setuju atau tidak setuju.
27. Dlm hal ini perlu adanya BPK. Kalau sudah ada audit, gampang itu diseret oknum DPRD, eksekutif, sampai pengusaha pasti ada bermain.
28. Nyatanya, data yg diserahkan ke Kemendagri berbeda dgn yg dibahas di DPRD. Ahok melanggar UU, dia memalsukan dokumen.
29. Ahok merusak sistem yg telah disepakati bersama, dan dia ingin menang sendiri, dgn cara menyusupkan programnya dia, e-budgeting.
30. Program e-budgeting dirancang guna memuluskan para pembackupnya, menguasai sendi-sendi perekonomian di DKI Jakarta.
31. Ahok melobi Ketum-ketum partai dan elit-elit politik, selain itu menyusun kekuatan melalui jaringan media bayaran.
32. Tentu dalam hal ini, Ahok bkn saja memberi peluang bagi pengusaha asing dan cukong china, dia pun mulai mengajak keluarganya.
33. Bukti keluarga Ahok mulai dilibatkan, melalui photo isteri Ahok, Veronica Tan, tengah memimpin rapat. pic.twitter.com/D3ZPm47gUe
34. Rapat tsb membahas percepatan revitalisasi Kota Tua JKT diruang rapat Balaikota DKI. Posisi Veronica Tan berada diposisi Pimpinan Rapat.
35. Seharusnya posisi itu ditempati oleh Deputi Gubernur Bidang Pariwisata, Sylviana Murni. Namun dia
36. Ahok memang politisi ulung, dia pandai memainkan sandiwara, seakan dirinya berada diposisi org bener yg berjuang memberantas korupsi.
37. Hingga semua SKPD-SKPD DKI tak ada gunanya, krn Ahok memiliki Team Khusus. SKPD hanya bisa nurut apa kata Ahok.
38. Jadi semua bahan yg dipersiapkan oleh SKPD sudah digarap oleh Tim Khusus Ahok. Nah, rapat SKPD di Pemda pun hanya formalitas saja.
39. Ahok memang cerdas, namun kecerdasan Ahok digunakan untuk menipu rakyat, dan memuaskan hasrat diri dan para kroninya.
40. Publik kini tengah dilenakan oleh sosok Ahok yg dianggap bak pahlawan. Semoga penjelasan tadi bisa merubah pandangan kalian soal Ahok.
41. Mungkin hanya itu yg bisa kami jelaskan. Semoga bermanfaat. Akhirul kalam. Wallahu 'Alam Bisshowab.
***
kultwit by: @TPK_RI