Komentar atas kinerja Ahok yang gagal atasi banjir Jakarta tidak berhenti. Terus dan ada saja orang yang berkomentar, mulai dari tukang beca, tukang ojek sampai mereka para pengamat. Kadang ada komentar yang 'keras' dan menyudutkan, tapi tak jarang ada yang lucu.
Koordinator Centre for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi menyatakan bahwa Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Poernama (Ahok) gagal mengantisipasi banjir di DKI Jakarta.
"Banjir kemarin ini menandakan pekerjaan Ahok untuk tahun 2014 lalu banyak gagalnya. Ahok lebih suka jadi "pelawak" atau ngomong di media daripada bekerja untuk mengantipasi supaya Jakarta tidak banjir," kata Uchok kepada
RMOL Jakarta, Rabu (11/2).
Uchok menjelaskan, alasan dia menyatakan Ahok gagal karena alokasi anggaran penanggulangan banjir yang besar, namun banjir masih terus terjadi.
"Alokasi dana banjir cukup besar sekali, alokasi anggaran di atas Rp1 triliun lebih. Tapi sayang, kalau melihat banjir ini, bukan berasal dari kiriman dari Bogor, tetapi banjir ini disebabkan genangan air hujan, berarti dia gagal," jelas dia.
Masih terkat banjir Jakarta, dimana Ahok sempat menyalahkan PLN kenapa mematikan listrik di kala banjir. Tidak sampai di situ saja, Ahok pun mengadu kepada presiden Jokowi. Akhirnya, pihak PLN memberikan klarifikasi.
Dilansir laman
Okezone, bahwa Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir menjelaskan, solusi untuk mengatasi masalah ini adalah melakukan pemasangan kabel langsung ke pompa sehingga bisa mengalirkan listrik. Namun, Sofyan berdalih bahwa pemadaman listrik ini terjadi karena banjir belum dapat diatasi oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Dipasang kabel langsung ke sana (ke pompa), dari gardu induk, tanpa gardu pembantu, langsung ke pompanya. Jadi sebelum banjir itu terjadi, kita putus dulu yang kemarin pada banjir, dan kita sambungin langsung ke sana jalurnya, supaya di sana tetap hidup walaupun daerah sebelumnya tetap hidup," terang Sofyan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/2/2015).
"Tapi yang pasti banjir bukan disebabkan listrik mati. Ya kan. Enggak. Listrik gardunya pada mati karena banjir," tegas Sofyan.
Diakui Sofyan, pemadaman kemarin pun hanya dua jam dan untuk mengamankan dari bahayanya ke setrum warga sekitar.
"Yang penting kemarin itu karena gardunya Pluit itu melewati jalur yang banjir, jadi untuk memustuskan jalur yang banjir tadi. Kalau ini mau dibelokin, matiin dulu kan. Nah ini dua jam dimatiinnya. Ya memang kalau belum banjir sudah dimatiin," imbuhnya.
Menurut Sofyan, di sekitar Waduk Pluit tersebut terdapat 44 pompa. Untuk memanfaatkan ini, akan digunakan genset supaya dapat berfungsi.
"Banyak pompanya ada 44. Memang sebaiknya besok dipakein genset tinggi. Begitu air naik, listrik mati, genset hidup," tukasnya. [pkn]