Buku "Saatnya Aku Belajar Pacaran" karya Toge Aprilianto menimbulkan polemik karena menyebut remaja berpacaran boleh melakukan hubungan intim. Salah satu ormas Islam, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) lantas menantang agar sang penulis menerapkan isi buku tersebut pada anaknya.
Ustaz Syuhada Bahri, Ketua Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) menyebut harusnya Toge berpikir jauh ke depan sebelum menulis buku itu. Dia menyebutkan sebuah karya bisa berdampak baik dan juga bisa berdampak buruk.
“Kalau memang karya itu baik coba hal itu diterapkan untuk anaknya sendiri,” kata dia, Rabu (4/2).
Syuhada menyebutkan saat ini yang dibutuhkan generasi muda adalah pendidikan agama. Fenomena pergaulan bebas saat ini menunjukkan pendidikan agama mereka masih minim. “Lihat saja pacaran dan zina menjadi hal yang biasa di kalangan remaja saat ini,” kata dia.
Dia menyarankan pendidikan agama harus dimulai sejak dari keluarga. Syuhada mewanti orang tua saat ini agar tak hanya memberikan materi semata dan melupakan pendidikan agama “Soalnya pondasi awal dari anak yaitu pendidikan dari keluarga,” kata dia.
Siapa Toge Aprilianto Penulis Buku Ajakan Berbuat Zina?Buku yang berjudul “Saatnya Aku Belajar Pacaran” menimbulkan kehebohan di media Facebook dan juga Twitter. Isi buku ini yakni mengajak remaja untuk melakukan zina. Pengarang buku ini yakni seorang yang bernama Toge Aprilianto.
Toge Aprilianto dikenal sebagai seorang penulis buku. Selain penulis buku, dia juga menyebut dirinya sebagai seorang motivator. Toge memiliki ketertarikan di bidang pembangunan diri, keluarga dan juga dunia anak. Hal ini berdasarkan profil yang berada di situs goodreads.com.
Selain sebagai motivator, Toge tercatat sudah membuat empat buku hingga saat ini. Judul buku karangan Toge antara lain Saatnya Melatih Anakku Berpikir, Kudidik Diriku Demi Mendidik Anakku, Kurangkul Diriku Demi Merangkul Bahagiaku,dan juga yang menimbulkan kontroversi yaitu Saatnya Aku Belajar Pacaran.
Saat ini, Toge sudah menyatakan perminataan maafnya karena bukunya menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat. Dalam permintaan maaf yang diposting di laman Facebook pribadinya, Toge berjanji akan segera menghentikan penjualan buku tersebut. Selain itu dirinya juga akan mengembalikan uang hasil penjualan buku itu jika ada masyarakat yang ingin mengembalikan buku itu pada dirinya. [rol]