Hadirnya partai baru yang bernama Partai Perindo memberi warna demokrasi tersendiri. Di tengah transisi demokrasi yang masih 'mati suri', Hary Tanoesoedibjo (HT) membentuk partai baru walau sebelumnya HT sudah mampir di partai Nasdem dan Hanura lalu keluar.
Tepat pada hari Sabtu, (7/2/2015) partai yang di kenal dengan sebutan Partai Persatuan Indonesia itu pun di deklarasikan di Jakarta yang dalam sambutannya HT di nilai sudah berani memberikan pesan 'adu domba' kepada Jokowi dan PDIP. Dimana HT mengajak Jokowi untuk bergabung ke Partai Perindo.
Seperti dilansir laman
Inilah, bahwa Ketua Umum DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) mempersilahkan tokoh-tokoh besar bergabung dengan partainya. Sebab Perindo merupakan parpol yang terbuka dan modern.
Bahkan HT mempersilahkan Joko Widodo (Jokowi) untuk Partai Perindo. Namun hal itu diserahkan kepada Jokowi untuk menentukan pilihan politiknya.
"Jokowi gabung ke Perindo? Mohon ijin saya tanya beliau (Jokowi) dulu," ujar HT sambil tertawa kepada wartawan disela-sela acara Deklarasi Partai Perindo di Jakarta, Sabtu (7/2/2015) malam.
Meski begitu HT mengaku posisi Partai Perindo sendiri adalah mendukung dan mengkritik jalannya pemerintahan yang dipimpin Presiden Jokowi.
"Apapun yang baik dan berguna bagi kepentingan bangsa, pasti akan kita dukung," katanya
Sebelumnya, hubungan antara Presiden Jokowi dengan partai utama pengusungnya yakni PDI Perjuangan sudah mulai renggang. Bahkan relawan Jokowi yang mendukungnya saat pilpres 2014 lalu pun berwacana untuk membuat Partai Projo (Pro Jokowi) agar Presiden Jokowi tak tersandera oleh kepentingan koalisi pendukungnya yakni Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
Selain itu, sinyal yang lebih kuat, beberapa politikus PDIP sudah dengan berani memberikan kritik atas kinerja Jokowi secara terbuka.
Walau Politisi PDIP Pramono Anung sempat membantah adanya keretakan hubungan Jokowi dengan partai "moncong putih" itu. Tapi dengan fenomena yang ada, sulit publik untuk mempercayainya. Apalagi dalam pertemuan Prabowo dengan Jokowi beberapa waktu lalu, bocor informasi bahwa Jokowi sempat curhat kepada Prabowo soal hubungannya dengan partai pendukungnya itu yang sudah tidak baik. [inilah/sal]