Malam puncak ajang pemilihan Putri Indonesia 2015 baru saja digelar. Mahkota ratu ayu yang diperebutkan banyak wanita cerdas dan cantik di Indonesia ini pun diraih oleh dara asal Jawa Tengah. Dan nama Anindya Kusuma Putri kini menjadi bahan perbincangan banyak orang.
Tak hanya cantik dan cerdas, Putri Indonesia 2015 yang akrab disapa Anin ini juga merupakan sosok wanita muda berbakat yang telah meraih berbagai prestasi. Simak berita selengkapnya yuk!
#1. Sekilas tentang AninLahir di Semarang 3 Februari 1992, Anin merupakan pemenang Putri Indonesia 2015 perwakilan dari Jawa Tengah. Dara cantik dengan segudang bakat ini meraih mahkota Putri Indonesia menggantikan Elvira Devinamira, Putri Indonesia 2014.
Lahir dan besar di Semarang, dia merupakan mahasiswi angkatan 2010 Universitas Dipenogoro. Di universitas tempat dia mengenyam pendidikan, wanita 23 tahun ini dikenal sebagai sosok yang cerdas dan aktif dalam organisasi serta memiliki segudang prestasi.
#2. Sosok wanita muda berbakatCantik, muda, pintar, dan berbakat. Mahasiswi jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro ini juga memiliki segudang bakat. Dalam bidang olahraga, Anin memiliki hobi bermain bulutangkis dan basket.
Pernah terjun ke dalam dunia hiburan, Anin menjadi pemenang Gadis Sampul 2008. Setelah itu, beragam tawaran untuk menjadi bintang iklan, presenter, dan akting pun datang menghampirinya.
#3. Memiliki segudang prestasiSelain memiliki paras yang cantik dan menawan, Anin juga dikaruniai otak yang sangat cerdas. Terbukti dengan cara dia menjawab dan meyakinkan dewan juri dalam malam puncak pemilihan Putri Indonesia tadi malam. Tak rugi, jika dia harus rela mengambil cuti 1 semester untuk bisa mengikuti ajang pemilihan ratu ayu tersebut.
Tak hanya cerdas, dia bahkan juga dikenal sebagai sosok yang aktif dalam berbagai kegiatan dan organisasi. Baru-baru ini, dia terpilih menjadi salah satu di antara 28 duta muda Indonesia dalam The 41st Ship for Southeast Asian and Japanese Youth Program 2014 (SSEAYP). Dalam program tersebut, dia bahkan terpilih sebagai Chairman of Solidarity Group Sub Committee yang bertugas memimpin 33 duta muda dari 11 negara, dilansir dari hmtpundip.com serta President at AIESEC Local Committee Universitas Diponegoro untuk periode 2013-2014, demikian di laporkan laman
Boombastis.#4. Yang Berbaju PKINamun di balik kecantikan dan segudang prestasi Putri Indonesia 2015 yang bernama Anindya Kusuma Putri itu. Ada kejadian yang menghebohkan jagat dunia maya. Kedapetan sebuah foto Anin kenakan kaos bersimbolkan Palu dan Arit, ya simbol Partai Komunis Indonesia (PKI).
Laman
Piyungan melansir, Puteri Indonesia 2015, Anindya Kusuma Putri bikin geger. Bukan karena prestasi yang baru diraihnya, tapi karena beredar fotonya yang terlihat bangga menggunakan kaos berlogo palu arit, yang identik dengan logo PKI yang terlarang.
Foto instagram @anindyakputri ini beredar luas di social media kemarin, Minggu (22/2/2015).
Netizen pun banyak yang bertanya-tanya dan mengecam Puteri Indonesia 2015 asal Jawa Tengah ini.
"Apakah yang bersangkutan tidak paham bahwa partai, berikut simbol-simbolnya itu terlarang di Indonesia, atau sengaja mencari sensasi?," tulis Feri Susanto di fb.
"Sdh di bilang dia cucu nya..maka nya biar salah tetap di bilang benar...segitu bangga nya narsis pakai palu arit gitu hehehe," komen Handayani Zahra.
"Ternyata peringatan TNI dan intelijen tentang kebangkitan komunis terbukti benar. Baik sengaja maupun tak sengaja, tetap saja menyakiti perasaan bangsa Indonesia," ujar Abdurrahman Lilik Gunawan.
"Sangat wajar.. generasi muda sudah tidak mengenali lagi sejarah suram Indonesia .. suasana dan gambaran kekejaman pki telah pupus seiring dengan berjalan nya waktu .. bahkan presiden yg bukan hanya berafiliasi dengan komunis tetapi ada didalamnya ruang komunis pun tetap bisa duduk di posisi no. 1 dengan tenang tanpa ada yg menggangu..," tulis Herman Santoso Soewarto Hengki.
"Jutaan anak2 generasi Y dan sesudahnya spt si putri saya yakin tdk tau itu simbol apa...sukses buat kampanye mereka yg secara sistematis dan berlangsung tahunan sejak pasca reformasi. ini yg lbh penting dicermati bersama...jauh lbh besar drpada karena keputrian ybs...banyak contoh2 lain yg sekrg seolah menjadi suatu kewajaran tanpa kita sadar.....sudah ada di parlemen..di partai2..di kehidupan sehari2..itulah esensi kata "laten"...menelusup tanpa disadari dan mjd pewajaran bersama," komen Hery Agis Antasari Padmadinata. [sal]