Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana yang mendatangi posko pengungsian korban kebakaran di Kampung Melati, Tanah Abang, Senin 9 Maret 2015 untuk menyerahkan bantuan sebanyak 2 mobil boks, dan relawan Partai Keadilan Sejahtera yang juga mendirikan posko bantuan dan relawan sejak Sabtu 7 Maret 2015, disebut pendukung Ahok sebagai tindakan pencitraan serta melakukan perbuatan riya’. Riya’ adalah perbuatan kebaikan yang sengaja ditunjukkan di depan manusia dengan motivasi yang tidak ikhlas.
Para pendukung Ahok di lokasi kebakaran hingga kini terpantau belum memberikan bantuan sama sekali. Padahal mereka memiliki Ahok Center yang mengelola dana CSR dari berbagai perusahaan besar dengan dana yang tidak sedikit.
Mendapati kabar bantuan dari Haji Lulung, PPP, dan PKS, pendukung Ahok di media sosial pun melontarkan tuduhan pencitraan kepada para donatur dan relawan.
“Orang Indonesia udah pinter, Bung. Gak akan ketipu sama trik beginian… Sampah..,” komentar Wens Kasakeyan.
Tomi Purnawan juga berkomentar serupa, “Cuma cari simpati aja. Dasar NYAMUK. Kemaren kemana aja?”
Demikian juga Nawar Sye’ch, “Na’uzubillah… Bersedekah atau cari sensasi yaaa… Kasiaan.”
Sedangkan, Al Auby menuduh lebih keras, “Muka orang munafik, berbuat amal aja dipamerkan.”
Sementara, yang lain pun menanggapi tudingan itu. Taufik Rahman misalnya, “Terus lah bekerja bermanfaat untuk masyarakat.. Jangan pernah ladenin orang berkata riya’ karena dia bukan tim audit amal.. Lanjutkan kerja nyata…”
Yuwan Adv ikut membela sekaligus balik menyebut, “Jokowi dan Ahok yang paling sering Pencitraan, ngibuli, pembual, provokator. Awas penjokowian nanti jadi terjokowi. Wuakakak,” demikian
Fimadani mengabarkan.
Ketika kabar tersebut sampai di laman Facebook, ada netizen berkomentar, "Sirik tanda tak mampu. Haji lulung kan anak tanah abang, gede di sana, wajar aja, tuh haji bantu korban kebakaran," tulis akun yang bernama Ali Hamro. [sal]