Warga Jakarta kini terbelah menjadi dua : pro Ahok dan kontra Ahok. Antar keduanya sama - sama merasa punya alasan mengapa ambil sikap seperti itu.
Pada hari Minggu pagi (8/3) kedua massa pro dan kontra Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bertemu di tengah kegiatan car free day di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.
Seperti dilansir
Rmol, jika relawan 'Teman Ahok' meneriakkan dukungan terhadap langkah mantan bupati Belitung Timur itu melaporkan para politisi Kebon Sirih terkait dana siluman APBD DKI Jakarta, massa Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) justru sebaliknya. Dengan membawa spanduk bertuliskan "Dukung Angket Lengserkan Ahok" dan "Ahok Gubernur Sombong Sedunia", massa aksi GMJ juga mengumpulkan tanda tangan untuk petisi dukungan.
Koordinator aksi, Muslih, mengatakan, aksi ini puncak dari tindakan Ahok belakangan ini yang terlalu sibuk pencitraan. Ahok juga dituding tidak bisa menjaga etikanya sejak dia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Ini gerakan untuk melengserkan Ahok. Karena Ahok yang sebenarnya biang kericuhan di Jakarta. Selain itu kita minta Ahok menjaga etikanya, sejak awal mulutnya kaya comberan," teriak koordinator aksi GMJ, Muslih saat berorasi sembari mengelilingi Bundaran HI.
Pantauan Kantor Berita Politik
RMOL, massa pendukung dan penentang Ahok sempat bentrok namun tidak sampai meluas.
Bentrokan terjadi ketika salah seorang massa pro Ahok menyebut aksi GMJ sebagai massa bayaran.
Pendemo Pro Ahok di susupi orang Luar JakartaTidak semua massa pendemo yang pro Ahok datang dari Jakarta, ada yang dari Bekasi.
Tribunnews mengabarkan (8/3), Aliran dukungan kepada Ahok tidak hanya datang dari warga Jakarta namun juga dari warga Bekasi.
Tami, 24 tahun, warga Bekasi, Jawa Barat, yang berpartisipasi dalam aksi @temanahok mengatakan tujuan dirinya ikut dalam aksi ini menunjukan solidaritas dan dukungan moril untuk Ahok.
[sal]